Tak ada seorangpun yang meragukan "kekayaan" yang dimiliki Indonesia, mulai dari kekayaan alam, sumber daya manusia, mulai dari yang paling berkualitas hingga yang hanya bermodal ototpun banyak.
Sebuah Sabda Raulullah SAW yang intintinya (menurut pemehaman saya) berisikan sebagai berikut : "jika suatu urusan/pekerjaan/jabatan/tanggung jawab di pikulkan kepada yang tidak ahli/kompeten di bidang tersebut, maka tunggulah kehancuran"
Kesimpulan yang saya rasa jika dikaji lebih jauh akan merujuk kepada sebab dari semua rentetan masalah yang dialami bangsa Indonesia sejak merdeka hingga kini. Bukan Sistem pemerintahan suatu bangsa yang membuat hancur/berjayanya suatu bangsa, karena tidak ada sistem pemerintahan yang sempurna kecuali sistem pemerintahan jaman Rasulullah Muhammad SAW. Namun jika mau jujur, (karakter) orang yang menjalankan sistem pemerintahan itulah yang perlu dipertanyakan kompetensinya.
Berikut beberapa contoh kasus yang saya amati berkaitan dengan jabatan yang dipangku oleh orang yang tidak tepat di pemerintahan:
- Pemilihan wakil rakyat (katanya) sebenarnya adalah pembodohan rakyat secara halus, rakyat diberikan bahasa yang halus "pemilihan langsung", padahal yang terjadi sebenarnya adalah "pendikte-an langsung". Dengan cara kampanye, mengumbar janji-janji politik, dll. Wakil-wakil yang terpilih nanti bukannya akan menyuarakan suara Rakyat Indonesia, tapi akan tunduk dan patuh pada kepentingan partai politik (fraksi) yang mengantarkannya ke "kursi empuk" DPR/DPRD
- Kompetensi para wakil rakyat yang diusung sangatlah jauh dari kriteria yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah negri ini. Artinya, para calon wakil rakyat tidak mempunyai kehlian yang sepadan dengan fungsi jabatan yang akan dipegangnya. Analoginya seperti ini; penyanyi dangdut dinobatkan jadi pemimpin Pasukan Baris-berbaris TNI. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi pada cara beliau memimpin dan kira-kira hasil barisan yang dibentukpun mungkin tak berbentuk. Masa cuma modal Miss Indonesia diamanatkan untuk mengurusi kasus berbagai hukum yang sangat kompleks...?!!!
- Pegawai Negri Sipil (PNS) yang tidak dibekali dengan keahlian khusus untuk mengemban suatu jabatan tertentu. Sering saya melihat Pertukaran Jabatan strategis antar dinas. Misal ; Mantan Komandan SatPolPP dipindahtugaskan menjadi Kepala Dinas Perikanan. Kalau pemindahan jabatan ini disertai dengan "pembekalan" secara lengkap tentang detail jabatan baru yang akan dipikulnya saya rasa tidak masalah, namun ini akan mustahil terjadi. Karena "pembekalan" lengkap hanya bisa didapatkan melalui Kuliah atau minimal Pelatihan terpadu hingga lulus test kompetensi yang disyaratkan. Tapi pada kenyataannya sering sekali Kepala sebuah Instansi pemerintahan sama sekali tidak mengerti detail dari dunia/seluk-beluk jabatan baru yang diamanatkan kepadanya. Alhasil, mereka bekerja hanya berdasarkan pengalaman dan instinc, bukan ilmu yang memadai di bidanngnya. Hmm...mirip sama hewan yang disuruh kerja yach..!!!kerja pakai Instinc...ckckckck...!!!
Beberapa contoh di atas hanya segelintir kasus saja, ada ribuan bahkan mungkin jutaan orang yang menjabat jabatan yang sebenarnya dia sendiri tidak tahu akan melakukan apa, dikarenakan tidak ada ilmunya.
Dapat saya tarik benang merah "setiap urusan yang terdapat campur tangan pemerintah pada umumnya (jika tidak mau pakai kata "pastikan") bermasalah di segala lini. Mulai dari Visi dan Misi yang tidak jelas, birokrasi tidak efektif dan efisien, pendanaan salah kaprah dan lain sebagainya"
Namun coba kita lihat PRESTASI MENDUNIA yang di ukir oleh ANAK BANGSA dengan TINTA EMAS, hampir seluruh prestasi membanggakan ini jauh dari campur tangan pemerintah. Kita tentu tahu persis apa yang menyebabkan ini. Yup, benar sekali, THEY ARE PROFESIONAL....!!!! Prestasi akan dapat di raih jika orang yang mengurusinya tepat dan berorientasi pada prestasi itu sendiri. Sedangkan jika ada campur tangan pemerintah selalu orientasinnya keuntungan materi, bahkan diperparah lagi dengan ditunjuknya orang yang tidak becus sebagai pengurus.
Jadi, jika kita ingin merubah bangsa dan masa depan Generasi Penerus menjadi lebih baik, maka serahkanlah semua urusan kepada orang yang tepat, punya kejujuran dan berorientasi utama pada hasil maksimal. Semua orang ingin bahagia, ingi beruntung, ingin kaya, dan lain sebagainya. Namun percayalah, itu sebenarnya bukanlah tujuan, tapi hanya "EFEK SAMPING" dari kinerja maksimal.
Semua harus dilakukukan oleh orang yang tepat dan punya keahlian di bidang tersebut. Mulai dari hal terkecil, diri sendiri, keluarga, RT, RW, hingga kepada ruang lingkup yang lebih luas lagi.
Ya Allah, lindungilah Para pemimpin kami, para guru kami...ampuni kesalahan mereka, beri mereka petunjuk dan karuniailah mereka iman yang teguh kepada-Mu ya Rabb...sucikan hati mereka, berikan kekuatan kpd mereka agar mereka dapar berfikir, bererencana dan bertindak hanya demi ridho-Mu ya Allah...Aamiin..!!!