my photo

my photo

Jumat, 18 Mei 2012

Mau jadi apa aku..?

Entah mengapa aku sebenarnya belum tahu pasti mau jadi apa sekarang, maupun esok hari. Sejak terhitung baligh berakal hingga detik sekarang aku belum memutuskan secara spesifik ingin jadi apa, atau lebih tepatnya bingung ingin jadi apa.

Sejujurnya ini membuat aku gelisah. Sering kali hal ini terlintas di benak ku disaat menyendiri. Sedangkan detik, hari, bulan dan tahun terus bergulir tanpa ada yang kuasa menghentikan roda waktu yang berputar. Kekhawatiran ku semakin besar ketika sekarang aku sudah 'harus' mandiri setelah lulus kuliah dengan menyandang gelar Sarjana Teknik (ST). Apa yang akan ku lakukan dengan gelar ini..? Akankan aku akan dapat menghidupi diriku, orangtuaku, calon keluargaku (mudah-mudahan kelak dapat diberikan yang terbaik) hingga orang-orang sekitark yang membutuhkan kontribusiku...?

To be continued...!!

Sabtu, 07 April 2012

Idealisme (Nilai-nilai Luhur) adalah pembunuh

Hmmmm...ada apa dengan "statement" ini?

Idealisme saya artikan sebagai suatu pendirian berdasarkan "nilai" yang diyakini dan dipertahankan untuk dijadikan dasar dari pemikiran ataupun tindakan. Secara umum idealisme mangarah kepada kebaikan --dalam arti universal, bukan personal--, walaupun sebahagian idealisme yang dianut orang tergolong salah, kejam, bahkan sesat. Idealisme yang akan saya bahas adalah idealisme dalam artian baik.

Keanapa Idealisme adalah pembunuh..? Dalam berbagai kegiatan yang kita lakoni sehari-hari, banyak hal yang "seharusnya" kita lakukan, namun tidak jadi atau takut untuk melakukannya. Sehingga kita lebih mamilih jalan "aman" yang sesuai dengan keinginan atasan, pimpinan, atau kebiasaan orang pada umumnya. Sebagai contoh: anda adalah salah satu karayawan dari sebuah perusahaan, ada 99 karaywan/wati yang bekerja pada perusahaan yang sama. Lembur biasanya dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang date linenya mendesak. Namun 99 kayawan lain melakukan lembur dengan ada/tidaknya pekerjaan yang mereka lakukan sewaktu jam lembur tersebut. Hal ini dilakukan untuk menambah penghasilan mereka. Alasan mereka cukup beragam, namun pada umumnya beralasan "kan perusahaan ngga larang". Mungkin ada benarnya, namun menurut idealisme anda, hal tersebut adalah SALAH. Seharusnya mereka yang mendapatkan uang lembur adalah orang yang memang bekerja di saat jam lembur tersebut. Namun karena hanya anda sendiri yang menolak, akhirnya terjadi ketidak harmonisan antara anda dan kawyawan lainnya. Pilihannya adalah, anda ikut dengan kebiasaan mereka agar tidak dikucilkan, atau andak keluar dari perusahaan karena anda tidak ingin terpengaruh.

Ini tentunya bukanlah pilihan yang mengenakkan bagi anda yang memegang tguh idealisme anda, disinilah letak "pembunuhan" karakter asli dan murni anda akan terjadi, jika anda ikut suara mayoritas, maka hati nurani anda telah tergadai. Namun jika anda ikut pada suara hati anda, anda akan dikucilkan, bahkan akan di hasit kepada atasan agar memberhentikan anda.

Ingin tetap memegang teguh Idealisme (nilai-nilai luhur) atau tidah itu terserah anda. Jika saya di posisi andasaya akan sangat senang sekali jika saya dapat merubah perilaku orang yang mayoritas dengan pendirian saya hingga batas kekuatan yang saya miliki...

Mimpi Indah Untuk Negriku Indonesia

Tak ada seorangpun yang meragukan "kekayaan" yang dimiliki Indonesia, mulai dari kekayaan alam, sumber daya manusia, mulai dari yang paling berkualitas hingga yang hanya bermodal ototpun banyak.

Sebuah Sabda Raulullah SAW yang intintinya (menurut pemehaman saya) berisikan sebagai berikut : "jika suatu urusan/pekerjaan/jabatan/tanggung jawab di pikulkan kepada yang tidak ahli/kompeten di bidang tersebut, maka tunggulah kehancuran"

Kesimpulan yang saya rasa jika dikaji lebih jauh akan merujuk kepada sebab dari semua rentetan masalah yang dialami bangsa Indonesia sejak merdeka hingga kini. Bukan Sistem pemerintahan suatu bangsa yang membuat hancur/berjayanya suatu bangsa, karena tidak ada sistem pemerintahan yang sempurna kecuali sistem pemerintahan jaman Rasulullah Muhammad SAW. Namun jika mau jujur, (karakter) orang yang menjalankan sistem pemerintahan itulah yang perlu dipertanyakan kompetensinya.

Berikut beberapa contoh kasus yang saya amati berkaitan dengan jabatan yang dipangku oleh orang yang tidak tepat di pemerintahan:
  1. Pemilihan wakil rakyat (katanya) sebenarnya adalah pembodohan rakyat secara halus, rakyat diberikan bahasa yang halus "pemilihan langsung", padahal yang terjadi sebenarnya adalah "pendikte-an langsung". Dengan cara kampanye, mengumbar janji-janji politik, dll. Wakil-wakil yang terpilih nanti bukannya akan menyuarakan suara Rakyat Indonesia, tapi akan tunduk dan patuh pada kepentingan partai politik (fraksi) yang mengantarkannya ke "kursi empuk" DPR/DPRD
  2. Kompetensi para wakil rakyat yang diusung sangatlah jauh dari kriteria yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah negri ini. Artinya, para calon wakil rakyat tidak mempunyai kehlian yang sepadan dengan fungsi jabatan yang akan dipegangnya. Analoginya seperti ini; penyanyi dangdut dinobatkan jadi pemimpin Pasukan Baris-berbaris TNI. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi pada cara beliau memimpin dan kira-kira  hasil barisan yang dibentukpun mungkin tak berbentuk. Masa cuma modal Miss Indonesia diamanatkan untuk mengurusi kasus berbagai hukum yang sangat kompleks...?!!!
  3. Pegawai Negri Sipil (PNS) yang tidak dibekali dengan keahlian khusus untuk mengemban suatu jabatan tertentu. Sering saya melihat Pertukaran Jabatan strategis antar dinas. Misal ; Mantan Komandan SatPolPP dipindahtugaskan menjadi Kepala Dinas Perikanan. Kalau pemindahan jabatan ini disertai dengan "pembekalan" secara lengkap tentang detail jabatan baru yang akan dipikulnya saya rasa tidak masalah, namun ini akan mustahil terjadi. Karena "pembekalan" lengkap hanya bisa didapatkan melalui Kuliah atau minimal Pelatihan terpadu hingga lulus test kompetensi yang disyaratkan. Tapi pada kenyataannya sering sekali Kepala sebuah Instansi pemerintahan sama sekali tidak mengerti detail dari dunia/seluk-beluk jabatan baru yang diamanatkan kepadanya. Alhasil, mereka bekerja hanya berdasarkan pengalaman dan instinc, bukan ilmu yang memadai di bidanngnya. Hmm...mirip sama hewan yang disuruh kerja yach..!!!kerja pakai Instinc...ckckckck...!!!
Beberapa contoh di atas hanya segelintir kasus saja, ada ribuan bahkan mungkin jutaan orang yang menjabat jabatan yang sebenarnya dia sendiri tidak tahu akan melakukan apa, dikarenakan tidak ada ilmunya.

Dapat saya tarik benang merah "setiap urusan yang terdapat campur tangan pemerintah pada umumnya (jika tidak mau pakai kata "pastikan") bermasalah di segala lini. Mulai dari Visi dan Misi yang tidak jelas, birokrasi tidak efektif dan efisien, pendanaan salah kaprah dan lain sebagainya"

Namun coba kita lihat PRESTASI MENDUNIA yang di ukir oleh ANAK BANGSA dengan TINTA EMAS, hampir seluruh prestasi membanggakan ini jauh dari campur tangan pemerintah. Kita tentu tahu persis apa yang menyebabkan ini. Yup, benar sekali, THEY ARE PROFESIONAL....!!!! Prestasi akan dapat di raih jika orang yang mengurusinya tepat dan berorientasi pada prestasi itu sendiri. Sedangkan jika ada campur tangan pemerintah selalu orientasinnya keuntungan materi, bahkan diperparah lagi dengan ditunjuknya orang yang tidak becus sebagai pengurus.

Jadi, jika kita ingin merubah bangsa dan masa depan Generasi Penerus menjadi lebih baik, maka serahkanlah semua urusan kepada orang yang tepat, punya kejujuran dan berorientasi utama pada hasil maksimal. Semua orang ingin bahagia, ingi beruntung, ingin kaya, dan lain sebagainya. Namun percayalah, itu sebenarnya bukanlah tujuan, tapi hanya "EFEK SAMPING" dari kinerja maksimal.

Semua harus dilakukukan oleh orang yang tepat dan punya keahlian di bidang tersebut. Mulai dari hal terkecil, diri sendiri, keluarga, RT, RW, hingga kepada ruang lingkup yang lebih luas lagi.

Ya Allah, lindungilah Para pemimpin kami, para guru kami...ampuni kesalahan mereka, beri mereka petunjuk dan karuniailah mereka iman yang teguh kepada-Mu ya Rabb...sucikan hati mereka, berikan kekuatan kpd mereka agar mereka dapar berfikir, bererencana dan bertindak hanya demi ridho-Mu ya Allah...Aamiin..!!!

Minggu, 02 Mei 2010

Waktu menyembuhkan segalanya

Lama aku terhenyak setelah kau pergi dari sisiku...bukan ku tak cinta bukan ku tak sayang..namun untuk saat itu aku tak bisa menjadi yang kau inginkan..dan aku tak tahu keadaan itu akan berlanjut sampai kapan..jadi aku putuskan untuk berpisah demi kebahagiaan mu (menurut ku).

Rasa kehilangan, kesepian dan penyesalan mulai hinggap setelahnya...kulalui hari demi hari dengan memendam semua rasa dan asa yang pernah terangkai indah saat bersamamu..berharap asa itu kan terwujud suatu hari nanti, namun yang terjadi kini tak lagi memungkinkan kita untuk menggapainya bersama...

Hingga pada suatu ketika salah seorang temanku membisikkan kalimat "kamu telah dimiliki seseorang.."..rasa kehilangan yang saat itu masih pekat di benakku semakin bertambah dengan berita itu...bahkan lebih parah lagi..jantungku serasa hangus terbakar cemburu dan penyesalan..namun ku tak dapat berbuat apapun..yang ku tahu hanya mendo'akan kau bahagia selalu...sejak saat itu kumenyadari bahwa aku sebenarnya sangat menyayangimu...baik dulu maupun sekarang ..."cinta tak harus memiliki.." mungkin saat ini kalimat itulah yang dapat menghiburku...ingin sekali rasanya ku ucapkan SELAMAT atas kebersamaan kalian..namun aku khawatir itu akan tambah merusak keadaan.

Namun aku harus melanjutkan hidupku. Waktu menyadarkanku bahwa kau memang bukan untukku. Waktu tlah menyembuhkan luka yang pernah menganga di hatiku, walaupun bekas luka itu tak akan pernah hilang. Selamat jalan...!!! Semoga kau mendapatkan semua impianmu...AMIN..!!!!

Minggu, 18 April 2010

start with writing

sebenarnya saya sudah lama ingin mulai mencurahkan setiap ide, uneg-uneg dan lain sebagainya lewat tulisan. Namun baru sekarang terwujud...mudah-mudahan ini dapat jadi awal yang baik, bermanfaat bagi diri saya, syukur-syukur dapat bermanfaat bagi orang lain.

hal pertama yang ingin saya tuangkan di blog ini adalah tentang bagaimana rasanya hidup dan dibesarkan tanpa sosok seorang ayah.

saya adalah anak ke-4 dari pasangan firman dan yurnita. karena satu dan lain hal mereka memutuskan untuk bercerai pada saat saya masih bayi.
setelah itu mama "menitipkan" saya pada orang tuanya(nenek ku tersayang) di kampung-jorong aia kaciak, nagari kubang putiah, kec.bnuhampu, kab.agam-.

entah apa alasan mama menitipkan saya kpd nenek, namun saya yakin itu demi kebaikan saya. dari umur 2 tahun-an saya di asuh oleh nenek hingga akhir hayat beliau(semoga Allah mengampuni semua dosa nenekku.amin...!!!)

selama itu saya di besarkan tampa sosok "ayah", karena di rumah hanya ada saya dan nenek. saya saya dididik semampunya beliau. singkat cerita, ketika saya mulai dewasa nenek mulai memberikan kepercayaan penuh kepada diri saya untuk tumbuh dan berkaembang mengenal dunia nyata dari manapun, dimanapun, dari siapapun. pesan beluai yang selalu terngiang adalah "ang cubo sadonyo di dunia ko...baraja ko ndak tabateh dima, ka sia sen doh..nan katibo pasti ado gunonyo ka sadoalah ilmu tu...nadk ado yang sio-sio di buek Tuhan Allah doh..."(kamu coba semuanya di dunia ini...belajar tidah terbatas dimana, kpd siapa...kemudian ahri pasti ada manfaat dari semua ilmu yang saya dapatkan itu...tidak ada yang sia-sia diciptakan oleh Allah.SWT)

maka saya mulai belajar dari apapun di sekitar saya, khususnya tentang kehidupan, saya lebih suka menyimak berbagai cerita suka-duka, positif-negatif, dan apapun itu. setelah itu saya mencoba mengambil nilai(semampu saya) darinya. dengan demikian saya dapat berbagi cerita dan solusi(kalai ada) dengan orang lain yang mungkin mengalami hal yang sama dengan yang pernah saya saksikan dan rasakan. saya merasakan menjadi orang yang sangat "kaya" akan pengalaman kehidupan dari pada kebanyakan orang di sekitar saya. benar saya seperti tidak punya ayah...namun sebnarnya saya memiliki ayah lebih banyak dari siapapun.

hal terpenting dari semua itu adalah, saya sangat bersyukur telah di "titipkan" oleh mama ke nenek. kunci dari semua ilmu yang saya dapatkan adalah NENEK MEMBERI KEBEBASAN YANG TERKONTROL kepada saya untuk bisa membangun jati diri saya sendiri. saya harap siapapun yang membaca ini dapat mengambil nilai positif dari cerita saya dan mencoba untuk mengambil makna kehidupan dari mana pun. "karena telur tidak akan bernilai jika di lihat dari mana telur itu keluar, tapi akan jauh lebih bermanfaat jika kita lihat apa kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya"

see you on next post(bener ngga' sih spellingnya...?